Kamis, 03 Juli 2014

KB ( Keluarga Berencana ) Macam2 Alat Kontrasepsi

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)Intra Uterine Device (IUD)

Nama populer : SPIRAL
Apa yang disebut AKDR / IUD atau SPIRAL ? :
· Suatu benda kecil dari plastik yang lentur
· Dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina
· Kebanyakan punya lilitan tembaga (Copper, Cuprum, Cu),
· Kebanyakan mempunyai benang namun ada juga yang tidak berlogam;
· ada juga yang mengandung hormon
Bagaimana cara kerja IUD mencegah kehamilan ? :
· Terutama mencegah pertemuan sel telur dan sperma
· Membuat sperma sulit memasuki rahim
· Mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi telur ? Mungkin juga mengganggu implantasi telur pada rahim.
Efektivitas IUD :
· IUD sangat efektif
· Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun;
· Cu T 380A dapat untuk 8 tahun
· Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun;
· Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
Keuntungan memakai IUD :
· Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang
· Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL)
· Tidak mengganggu hubungan suami istri
· Tidak ada efek samping hormonal
· Tidak mengganggu laktasi (menyusui)
· Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
· Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
· Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
· Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka
Kekurangan IUD :
· Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan", namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit.
· Perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni :
· Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
· Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid
· Siklus menjadi lebih pendek
· Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya
· Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya
· Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
· Segera setelah pemasangan dapat terjadi rasa sakit perut/kram,
· dapat dihindarkan dengan konseling, relaksasi dan persiapan pemasangan yang baik
· Perdarahan segera setelah pemasangan; dapat berlangsung 3-5 hari
Kapan IUD dapat dipasang ?
· IUD dapat dipasangkan setiap saat, asal yakin sedang tidak hamil yakni :
· 40 hari pasca salin
· segera setelah keguguran
· sedang haid
· menggantikan metoda KB lainnya
Siapa saja yang tidak boleh memakai IUD :
· Wanita yang mempunyai infeksi pelvis
· Wanita yang sedang menderita Penyakit Hubungan Seksual (PHS, AIDS, Gonore,Klamidia)
· Wanita dengan banyak partner selama 3 bulan terakhir
· Wanita dengan kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya (ovarium, endometrium)
· Wanita dengan penyakit trofoblast ( Mola, Koriokarsinoma) atau TBC kandungan
Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai IUD meskipun:
· perokok berat
· menyusui
· gemuk atau kurus
· Diabetes
· Berpenyakit Liver/ Empedu / Pankreas
· Berpenyakit Tiroid
· Epilepsi
· TBC (bukan TBC kandungan)
· Varises
· Hipertensi
· Pasca operasi
· operasi seperti apendiks, hamil diluar kandungan, dan lain-lain
Kapan Pemakai IUD (Akseptor IUD) harus datang untuk memeriksakan diri?(Follow up, Kunjungan Ulang)
· bulan pasca pemasangan
· bulan kemudian
· setiap 6 bulan berikutnya
· bila terlambat haid 1 minggu
· perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
Sumber: Dr.dr.Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG.KFM Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Feto-Maternal RS Ibu Ema Puradiredja, Jl.Sumatra 46-48 Bandung, Tel. 4205437


Kontrasepsi Suntikan KB Suntik
Apa yang disebut KB suntik? :
· Wanita yang ingin memakai KB suntik mendapat suntikan periodik untuk mencegah kehamilan.
· Ada bermacam KB suntik yang dipasarkan di Indonesia yakni: Depo Provera (suntikan setiap 3 bulan sekali) ; Noristerat (suntikan setiap 2 bulan sekali) dan Cyclofem (suntikan 1 bulan sekali)
· Disuntikkan di bokong, atau tempat lainnya.
Bagaimana cara kerja KB suntik mencegah kehamilan ? :
· Menghentikan (meniadakan) keluarnya sel telur dari indung telur
· Membuat sperma sulit memasuki rahim karena mengentalkan lendir mulut rahim (serviks)
· Tidak dapat mengeluarkan/ menghentikan kehamilan yang sudah terjadi.
Efektivitas KB suntik:
Sangat efektif, kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)
Keuntungan memakai KB suntik:
· Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
· Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
· Tidak mengganggu hubungan suami istri
· Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
· Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
· Dapat dipakai segera setelah masa nifas
· Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
· Dapat dipakai segera setelah keguguran
· Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
· Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
· Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
· Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
· Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
· Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.
Kekurangan KB suntikan:
· Efek sampingya terhadap siklus haid/menstruasi sering "tidak menyenangkan" , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ;
· perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
· Perdarahan bercak , dapat lama
· Jarang terjadi perdarahan yang banyak
· Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
· Sering menaikkan Berat Badan
· Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, "moodiness", jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
· Perlu suntikan ulangan teratur
· Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:
· Perokok berat
· Menyusui
· Gemuk atau kurus
· Remaja
· Baru keguguran
· Berpenyakit Tiroid
· Epilepsi
· TBC (bukan TBC kandungan)
· Varises ringan- Hipertensi ringan
· Siklus haid tidak teratur
· Anemi kekurangan zat besi
Kapan suntikan KB dapat dimulai ? :
· Sedang menstruasi ( sampai hari ke 7)
· Bila tidak sedang menstruasi atau menstruasi hari ke 8 atau lebih, boleh disuntik, namun memakai perlindungan ganda (kondom) selama 2 X24 jam.
· Sedang menyusui ( segera setelah nifas, 6 minggu)
· Bila tidak menyusui, berikan segera setelah nifas (6 minggu)
· Tidak menyusui dan belum haid > 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau berikan perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan.
Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up)
· Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)
· Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
· Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom, spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan


Metode Amenorhea Laktasi ( MAL)
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI, MAL sebagai kontrasepsi bila :
a. Menyusui secara penuh, tanpa susu formula dan makanan pendamping
b. Belum Haid, sejak masa nifas selesai
c. Umur Bayi kurang dari 6 bulan
Keuntungan kontrasepsi ini adalah :
a. Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan)
b. Segera Efektif
c. Tidak menganggu senggama
d. Tidak ada efeksamping secara sistematik
e. Tidak perlu pengawasan medis
f. Tidak perlu obat atau alat
g. Tanpa Biaya
Sedang Keterbatasannya adalah :
a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusun dalam 30 menit pasca persalinan.
b. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social
c. Tidak melindungi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual ) termasuk virus hepatitis B / HIV / AIDS
Cara Pelaksanaannya :
a. Bayi disusui secara on demand / menurut kebutuhan bayi
b. Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan hisapannya
c. Susui bayi anda juga pada malam hari karena menyusui waktu malam mempertahakan kecukupan persediaan ASI
d. Bayi terus disusukan walau ibu / bayi sedang sakit
e. Ketika ibu mulai dapat haid lagi, pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai mengunakan metode KB lainnya.


Pil Progestin ( Mini PIL )
a. Metode ini cocok untuk Ibu menyusui yang ingin memakai PIL KB
b. Sangat Efektif pada masa Laktasi
c. Dosis Rendah
d. Tidak Menurunkan Produksi ASI
e. Tidak memberikan efek samping estrogen
f. Efek samping utama adalah gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur)
g. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Keuntungan kontrasepsi ini :
a. Sangat efektif bila digunakan secara benar
b. Tidak mengganggu hubungan seksual
c. Tidak memperngaruhi produksi ASI
d. Kesuburan cepat kembali
e. Nyaman dan mudah digunakan
f. Sedikit Efek samping
g. Dapat dihentikan setiap saat
h. Tidak mengandung estrogen
Keterbatasan
a. Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorrhea)
b. Peningkatan atau penurunan berat badan
c. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
d. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
e. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis/jerawat
f. Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi ( 4 dari 100 kehamilan ), tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan mini PIL
g. Efektifitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberculosis atau obat epilepsy
Cara Penggunaan
a. Mulai hari 1-5 siklus haid
b. Diminium setiap hari pada saat yang sama
c. Bila Anda minum PILnya terlambat lebih dari 3jam, minumlah pil tersebut begitu diingat, dan gunakan metode pelindung selama 48jam
d. Bila Anda lupa 1-2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan
e. Bila tida haid mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis


Kontrasepsi Implan
· Efektif selama 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk jadena, Indoplant dan Implanon
· Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi
· Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
· Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut
· Aman dipakai pada saat laktasi
Keuntungan
a. Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang ( sampai 5tahun)
b. Pengembalian tingkat kesuburan cepat, setelah pencabutan
c. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
d. Bebas dari pengaruh estrogen
e. Tidak menganggu kegiatan senggama
f. Tidak menganggu produksi ASI
g. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Keterbatasan
a. Pada kebanyakan pemakai, dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak / spotting, hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorca
b. Timbul keluhan-keluhan seperti : nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual pening/pusing, peningkatan / penurunan berat badan
c. Membutuhkan tindak pembedahan minor


METODE MUKOSA SERVIKS
Metode mukosa serviks atau metode ovulasi merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang hari-hari ovulasi.


Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain:
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun kontrasepsi.
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau mencegah kehamilan.
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti kondomspermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence).
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metodesimptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih efektif.
Coitus interuptus memberikan manfaat baik secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Metode coitus interuptus ini mempunyai keterbatasan, antara lain:
Coitus Interuptus
Sesuai untuk
Tidak sesuai untuk
Suami yang tidak mempunyai masalah dengan interupsi pra orgasmik.
Suami dengan ejakulasi dini.
Pasangan yang tidak mau metode kontrasepsi lain.
Suami yang tidak dapat mengontrol interupsi pra orgasmik.
Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana.
Suami dengan kelainan fisik/psikologis.
Pasangan yang memerlukan kontrasepsi segera.
Pasangan yang tidak dapat bekerjasama.
Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode lain.
Pasangan yang tidak komunikatif.
Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.
Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus.
Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.
Menyukai senggama yang dapat dilakukan kapan saja/tanpa rencana.
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (senggama dimana tidak mengeluarkan sperma didalam).
Bila siklus haid tidak teratur :
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan kehamilan. Selain itu metode ini juga bermanfaat bagi pasangan yang menghindari atau mencegah kehamilan.



Esensi Metode Mukosa Serviks
Lendir/mukosa seviks adalah lendir yang dihasilkan oleh aktivitas biosintesis sel sekretori serviks dan mengandung tiga komponen penting yaitu:
1. Molekul lendir.
2. Air.
3. Senyawa kimia dan biokimia (natrium klorida, rantai protein, enzim, dll).
Lendir/mukosa serviks ini tidak hanya dihasilkan oleh sel leher rahim tetapi juga oleh sel-sel vagina. Dalam vagina, terdapat sel intermediet yang mampu berperan terhadap adanya lendir pada masa subur/ovulasi.
Ovulasi adalah pelepasan sel telur/ovum yang matang dari ovarium/indung telur. Pada saat menjelang ovulasi, lendir leher rahim akan mengalir dari vagina bila wanita sedang berdiri atau berjalan. Ovulasi hanya terjadi pada satu hari di setiap siklus dan sel telur akan hidup 12-24 jam, kecuali dibuahi sel sperma. Oleh karena itu, lendir pada masa subur berperan menjaga kelangsungan hidup sperma selama 3-5 hari.
Pengamatan lendir serviks dapat dilakukan dengan:
1. Merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari.
2. Melihat langsung lendir pada waktu tertentu.
Pada malam harinya, hasil pengamatan ini harus dicatat. Catatan ini akan menunjukkan pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
Pola Subur adalah pola yang terus berubah, sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama sekali tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang mengontrol kelangsungan hidup sperma dan konsepsi/pembuahan. Dengan demikian akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
Manfaat
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
Efektifitas
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99 persen.
Kelebihan
1. Mudah digunakan.
2. Tidak memerlukan biaya.
3. Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga berencana alami lain yang mengamati tanda-tanda kesuburan.
Keterbatasan
1. Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain (misal metode simptothermal).
2. Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
3. Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tanda-tanda kesuburan.
4. Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.
Hal yang Mempengaruhi Pola Lendir Serviks
Pola lendir serviks pada wanita dapat dipengaruhi oleh:
1. Menyusui.
2. Operasi serviks dengan cryotherapy atau electrocautery.
3. Penggunaan produk kesehatan wanita yang dimasukkan dalam alat reproduksi.
4. Perimenopause.
5. Penggunaan kontrasepsi hormonal termasuk kontrasepsi darurat.
8. Terkena vaginitis.
Instruksi Kepada Pengguna/Klien
Petunjuk bagi pengguna metode ovulasi adalah sebagai berikut:
1. Cara mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina. Pengamatan dilakukan sepanjang hari dan dicatat pada malam harinya.
2. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
3. Pengguna metode ovulasi harus mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidaksuburan.
4. Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual paling tidak selama satu siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis lendir normal atau pola kesuburan maupun pola dasar tidak subur.
5. Selama hari-hari kering (tidak ada lendir) setelah menstruasi, senggama tergolong aman pada dua hari setelah menstruasi.
6. Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (pantang bersenggama). Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa tidak subur.
7. Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir bening, licin dan elastis. Ini merupakan hari puncak dalam periode subur (fase paling subur).
8. Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak subur. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembuahan.
9. Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, empat hari setelah puncak hari subur sehingga senggama dapat dilakukan hingga datang haid berikutnya.
Contoh Kode yang Dipakai untuk Mencatat Kesuburan
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid).
Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
Gambar suatu tanda L dalam lingkaran atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.


METODE SUHU BASAL
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesteron menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.

Manfaat
Manfaat konsepsi
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan kehamilan.
Manfaat kontrasepsi

Efektifitas
Faktor yang Mempengaruhi Keandalan Metode Suhu Basal Tubuh
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metode suhu basal tubuh antara lain:
1. Penyakit.
2. Gangguan tidur.
3. Merokok dan atau minum alkohol.
4. Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
5. Stres.
6. Penggunaan selimut elektrik.
Keuntungan
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri tentang masa subur/ovulasi.
2. Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur mendeteksi masa subur/ovulasi.
3. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan kesempatan untuk hamil.
4. Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa subur/ovulasi seperti perubahan lendir serviks.
5. Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.
Keterbatasan
1. Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
2. Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.
3. Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, merokok, alkohol, stres, penggunaan narkoba maupun selimut elektrik.
4. Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.
5. Tidak mendeteksi awal masa subur.
6. Membutuhkan masa pantang yang lama.
Petunjuk Bagi Pengguna Metode Suhu Basal Tubuh
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
1. Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat tidur).
2. Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
3. Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau biasanya.
4. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
5. Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
6. Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh berada di atas garis pelindung/suhu basal.
7. Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode masa tak subur).
8. Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih panjang dari metodeovulasi billings.
9. Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat diamati.
Catatan:
1. Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover line) selama perhitungan 3 hari. Kemungkinan tanda ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat di atas garis pelindung sebelum memulai senggama.
2. Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak meneruskan pengukuran suhu tubuh dan melakukan senggama hingga akhir siklus haid dan kemudian kembali mencatat grafik suhu basal siklus berikutnya.
Contoh: Pencatatan pengukuran suhu basal tubuh


METODE KALENDER
Metode kalender atau pantang berkala merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem kalender adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita.
Knaus berpendapat bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Sedangkan Ogino berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Hasil penelitian kedua ahli ini menjadi dasar dari KBA sistem kalender.
Pengertian
Manfaat
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.
Manfaat kontrasepsi

Manfaat konsepsi

Keuntungan
1. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
2. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
3. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
4. Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
5. Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
6. Tidak memerlukan biaya.
7. Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Keterbatasan
1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
2. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
3. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5. Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
6. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Efektifitas
Faktor Penyebab Metode Kalender Tidak Efektif
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi, diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
3. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis mukus/lendir serviks yang menyertainya.
5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.
Penerapan
1. Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi).
2. Fertility phase (masa subur).
3. Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi).


METODE SENGGAMA TERPUTUS
Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out method. Dalam bahasa latin disebut juga interrupted intercourse.
Pengertian
Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim.
Efektifitas
Manfaat
Manfaat kontrasepsi:
1. Alamiah.
2. Efektif bila dilakukan dengan benar.
3. Tidak mengganggu produksi ASI.
4. Tidak ada efek samping.
5. Tidak membutuhkan biaya.
6. Tidak memerlukan persiapan khusus.
7. Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
8. Dapat digunakan setiap waktu.
Manfaat non kontrasepsi
1. Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
2. Menanamkan sifat saling pengertian.
3. Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.
Keterbatasan
1. Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan tumpahan sperma selama senggama.
2. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).
3. Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan setelah interupsi coitus.
4. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
5. Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.
Penilaian Klien
Klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini adalah:

Cara Coitus Interuptus
1. Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling membangun kerjasama dan pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk menggunakan metode senggama terputus.
2. Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
3. Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
4. Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
5. Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
6. Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.
Menghitung Masa Subur
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender, maka setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya. Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa subur.
Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur :
Asumsi bila siklus haid teratur (28 hari) :
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid
Contoh: 

Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
Rumusnya:

Contoh: 
Perhitungannya: 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.
Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.

Perubahan Sekresi Lendir Leher Rahim ( Serviks )
Masa subur juga bisa diketahui lewat pemeriksaan getah lendir (mukus) mulut rahim (serviks). Ini pun dapat kita lakukan sendiri. Caranya, lendir dari mulut rahim diperiksa setiap hari. Hormon Estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi biasanya lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan jari telunjuk atau ibu jari, lalu rekatkan lendir tersebut seperti membentuk benang dengan jarak 2 – 3 cm, jika lendir tersebut terputus tandanya tidak subur, dan apabila lendir tersebut tidak terputus maka ada dalam masa subur, tingkat keberhasilan dengan cara ini hanya sekitar 60% – 70%.
Lendir rahim berwarna bening, mungkin elastis, mudah pecah, lembut, licin seperti putih telur yang mentah. Elastisitas ini dikenal sebagai efek Spin yng menunjukkan lendir subur. Untuk lebih yakin lendir yang keluar dari mulut rahim dapat diperiksa oleh ahli pada objek gelas dibawah mikroskop, apabila lendir yng terjadi pada masa subur akan terlihat seperti daun pakis.
Ada yang perlu diingat selama pemeriksaan lendir serviks, yaitu :
- Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada perempuan satu dengan lainnya, termasuk dengan siklus itu sendiri.
- Setiap perubahan sensasi, jumlah lendir juga harus diperhatikan
- jika sulit untuk mendeteksi lendir dari luar, bisa diketahui setelah berolahraga atau setelah buang air besar
- Kegel ( gerakan mengerutkan otot pinggul bagian bawah seperti sedang menahan kencing ) terkadang dapat membantu pengeluaran lender
Ukur Suhu Tubuh
Suhu tubuh normal basanya 35,5 – 36 derajat celsius. Pada waktu ovulasi turun dulu dan naik kembali mencapai 37 – 38 derajat celcius dan tidak akan kembali ke suhu normal 35 derajat. Kenaikan suhu tubuh terjadi apabila sudah terbentuknya Progesteron yang bertugas menyiapkan jaringan dalam rahim untuk menerima sel telur yang telah di buahi. Caranya lakukan pengukuran suhu tubuh pada pagi hari setelah bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apapun, kemudian masukkan termometer ke dalam dubur atau mulut vagina selama 5 – 6 menit. Tutup kembali mulut vagina selama pengukuran berlangsung, lakuakn hal ini setip hari pada jam yang selama 3 bulan. Jangan lupa untuk mencatat setiap hasil pengukuran sampai membentuk kurva dengan syarat selama menentukan masa subur dengan mengukur suhu selama 3 bulan : suhu tubuh tidak boleh dalam kondisi demam, jangan tidur dibawah lampu yang panas, dan jangan tidur dengan menggunakan AC dalam suhu yang sangat tinggi.
Lewat USG
cara ini biasa dan sering dilakukan oleh banyak wanita hamil, untuk mengetahui perkembangan sel telur yang telah dibuahi atau calon janin yang sudah jadi.
Adapula penyebab / masalah masa subur wanita yang tidak bisa hamil, seperti :
1. Infeksi
Infeksi atau peradangan yang sudah lalu atau kronis dapat merusak indung telur dan menghambat kelangsungan pertemuan antara sel telur dengan sel sperma
2. Terganggunya sel Telur
Adanya kelainan atau gangguan pada sel telur yang menghambat pembuahan seperti: Kista, Endometriosis atau Tumor.
3. Ketidak seimbangannya Hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat mengakibatkan teadinya pelepasan sel telur dari indung telur dan berpengaruh pada produksi hormon Progesteron. Salah satunya hormon Hipopysa ( terletak di kelenjar bawah otak ) yang dapat membantu perangsangan pada sel telur, tetapi jika terdapat tumor atau penykit lainnya yang meradang pada kelenjar Hipopysa, stimulasi pertumbuhan pad sel telur tidak dapat terjadi dan produksi sel telur terganggu.
4. Getah Serviks
Kehamilan sulit dicapai apabila getah serviks yang mengandung antibodi atau anti-imun, zat penolak sperma. Keadaan ini dapat diketahui setelah melakukan aktivitas seksual, getah lendir diambil usai hubungan seksual. Lendir yang mengandung antibodi mengakibatkan banyak sel sperma mati dan tidak bergerak.
5. Kerusakan Struktural
Kerusakan Struktural biasanya terjadi pada rahim ( tempat dimana tumbuhnya janin ). Janin dapat karena teridentifikasinya infeksi, permukaan yang abnormal, fibroid ( tumor jinak ), kanker dsb.
Masa Subur Wanita Dewasa
pada dasarnya sama saja dengan masa subur yang dialami wanita yang ingn hamil. Siklus menstruaasi dapat mempengaruhi hormon pada wanita seperti hormon esterogen dan progesteron. Hormon – hormon ini juga dapat mempengaruhi perubahan fisik pada tubuh wanita yang dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis, seperti :
1. Perubahan suhu basal tubuh
2. Perubahan Lendir Serviks
Perubahan lendir serviks dapat diamati melalui vulva ( alat kelamin luar ). Lendir Serviks ini dapat diketahui dengan rasas / sensasi, penampakan, dan tes dengan jari tangan.
3. Perubahan pada Serviks
Pengamatan pada serviks akan memberikan tambahan informasi dan sangat bernmanfaat bagi yang mempunyai siklus panjang, bagi yang wanita yang menyusui atau sebelum datang masa menopause. Perubahan lendir serviks belum bisa dikatakan terjadinya masa subur. Masa subur pada perubahan lendir serviks biasanya dapat dikenali dengan perubahan panjang, posisi, konsistens dan terbukanya serviks. Pada umumnya memerlukan waktu 1 – 3 hari.
4. Minor kesuburan atau perubahan pada payudara
Perubahan dapat dirasakan dengan rasa sakit karena ovulasi ( Mittelschmerz Pain ) rasa sakit pada perut bagian bawah selama beberapa jam dan rass kencang dan menggelayar pada payudara.


Metode Mukosa Serviks
Petunjuk bagi pengguna metode ovulasi adalah sebagai berikut:
1. Cara mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina. Pengamatan dilakukan sepanjang hari dan dicatat pada malam harinya.
2. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
3. Pengguna metode ovulasi harus mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidaksuburan.
4. Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual paling tidak selama satu siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis lendir normal atau pola kesuburan maupun pola dasar tidak subur.
5. Selama hari-hari kering (tidak ada lendir) setelah menstruasi, senggama tergolong aman pada dua hari setelah menstruasi.
6. Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (pantang bersenggama). Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa tidak subur.
7. Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir bening, licin dan elastis. Ini merupakan hari puncak dalam periode subur (fase paling subur).
8. Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak subur. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembuahan.
9. Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, empat hari setelah puncak hari subur sehingga senggama dapat dilakukan hingga datang haid berikutnya.
2.
Manfaat


Metode Suhu Basal Tubuh
Petunjuk Bagi Pengguna Metode Suhu Basal Tubuh:
1. Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat tidur).
2. Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
3. Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau biasanya.
4. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
5. Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
6. Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh berada di atas garis pelindung/suhu basal.
7. Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode masa tak subur).
8. Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih panjang dari metodeovulasi billings.
9. Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat diamati.
Manfaat
Prasyarat Kontrasepsi MAL
a) Menyusui secara penuh, tanpa susu formula dan makanan pendamping
b) Belum Haid, sejak masa nifas selesai
c) Umur Bayi kurang dari 6 bulan
Penggunaan Kondar
1. Mekanik: c/ AKDR: dipasang dalam waktu 7 hari pasca senggama.
2. Medik/Hormonal:
- Pil kombinasi : 2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama 1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis Pertama).
- Pil Progestin : 2x1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama 1 tablet, diulang 1 tablet kedua 12 jam sesudah tablet pertama)
- Pil Estrogen : 2x10 mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5 hari
- Mifepristone : 1x600 mg dalam waktu 3 hari pasca seenggama
- Pil Danazol : 2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama 1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian setelah dosis Pertama).
Cara Pemakaian/Penggunaan Kondar:
- Pil Kondar (nama dagang Postinor-2), terdiri dari 2 buah pil
- Minum 1 pil pertama sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Pil kedua diminum 12 jam setelah minum pil pertama
- Jika muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pertama, segera minum pil yang kedua
- Bila ada hal yang tidak jelas tentang pil kondar, segera hubungi dokter anda




Wajib Dilirik Nih! 
Untuk mempermudah Anda mengambil keputusan, tabel berikut yang diambil dari buku Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women terbitan The Hesperian Foundation, tahun 1997 boleh dijadikan acuan dengan menilai kondisi internal dan eksternal yang mungkin terjadi pada Anda. 
Kebutuhan dan/atau masalah pribadi AndaMungkin CocokSebaiknya Dihindari
Pasangan Anda tak mau aktif ber-KB (tak mau memakai kondom dan tak mau membantu Anda)Metoda hormonal, diafragma, kondom wanita, atau spiralKondom pria dan metoda-metoda KB alamiah
Anda tak ingin mengalami pendarahan selain haid yang normalMetoda-metoda perintang, atau spiralMetoda-metoda hormonal
Anda tak ingin punya anak lagiSterilisasi, susuk, spiralMetoda-metoda alamiah, metoda-metoda perintang
Pasangan Anda melarang tegas Anda ber-KBSuntik, susuk, spiralMetoda-metoda perintang, pil, metoda-metoda alamiah
Anda malu atau enggan menyentuh vagina Anda sendiriMetoda-metoda hormonal, kondom lelakidiafragma, kondom wanita
Anda merasa tidak enak bila harus meminta pasangan untuk ‘memutus' percumbuan, apalagi berpantang seks, meski hanya untuk sementara waktu sajaSpiral, metoda-metoda hormonalMetoda-metoda perintang, metoda-metoda alamiah
Anda curiga atau bahkan yakin bahwa pasangan Anda berhubungan seks dengan wanita lain, dan Anda takut ketularan suatu penyakitKondom pria atau wanita atau metoda-metoda lain yang dipadukan dengan kondomSpiral, metoda-metoda hormonal
Anda sendiri punya mitra seksual lebih dari 1, atau malah sudah mengidap penyakit yang bisa menular melalui hubungan seksKondom pria atau wanitaSpiral , metode hormonal
Mungkin tahun ini Anda ingin hamilKondom, diafragma, metoda-metoda natural, pil KB terpadu atau progestin sajaSpiral, suntik, susuk
Anda sedang dalam masa menyusuiSpiral, kondom, diafragmadengan spermisida, pil progestin, suntikan progestinPil terpadu, suntikan terpadu (progestin+estrogen)
Anda belum pernah melahirkanMetoda-metoda hormonal, metoda-metoda perintangSpiral
Anda pelupa atau malas kalau harus mengingat-ingatSpiral, susuk, suntikPil, metoda-metoda alamiah

Buku tersebut juga memuat informasi mengenai daya guna atau kemanjuran tiap metoda KB, kegunaannya dalam mencegah kehamilan dan penyakit menular, dan apakah aman bila digunakan selagi Anda menyusui, yang dilakukan melalui pengujian terhadap 100 sampel wanita yang menggunakan masing-masing metode selama satu tahun. 

Metode KontrasepsiKehamilan yang TerjadiTingkat perlindungan terhadap penyakit yang menular lewat hubungan seks
Kondom pria12Bagus
Kondom wanita20Bagus
Diafragma18Hanya menangkal beberapa jenis penyakit saja
Spermisida20Hanya menangkal beberapa jenis penyakit saja
Pil terpadu3Tidak melindungi
Pil Progestin saja5Tidak melindungi
SusukKurang dari 1Tidak melindungi
SuntikKurang dari 1Tidak melindungi
Spiral1Tidak melindungi
Memberi ASI sampai bayi berusia 6 bulan2Tidak melindungi
KB alamiah20Tidak melindungi
Sterilisasi pria dan wanitakurang dari 1Tidak melindungi
Tidak ber-KB85 
Semua metoda di atas bisa Anda gunakan dengan aman selama menyusui, kecuali pil terpadu dan suntikan yang mengandung hormon estrogen.