Senin, 14 Mei 2012

Emas untuk Investasi, Saving, Hutang?


Emas untuk Investasi, Saving, Hutang?
Baru saja ada pertanyaan mengenai urgensi Emas, terkait dengan Investasi, Saving, atau Hutang. Pertanyaan ini muncul setelah penanya membaca tulisan saya berisi Perbandingan Perhitungan Matematis Cicil Emas dengan Tabungan/Deposito.
Langsung saja saya sampaikan di sini bahwa definisi sederhana dari Investasi adalah membelanjakan kelebihan harta. Investasi merupakan bagian dari Perencanaan Keuangan. Urutan prioritas utama dalam hal INVESTASI adalah sebagai berikut:
No 0. Sengaja saya kasih Nomor 0 karena ini merupakan investasi mutlak yang dijamin pasti mendatangkan kesejahteraan harta maupun ketenteraman hidup, yaitu Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf.
No 1. Modal Kerja dalam bentuk Mudharabah atau investasi Ilmu dan Keahlian dalam bentuk Musyarakah dan sejenisnya. Inti dari Ekonomi & Keuangan Syariah adalah sektor riil, bikin usaha, atau investasi kepada usaha orang lain.
No 2. Emas yang dimilik dengan cara TUNAI. Meskipun sebenarnya FUNGSI ASAL dari keberadaan EMAS adalah BUKAN INVESTASI, namun ALAT TUKAR dan/atau LINDUNG NILAI dan/atau perhiasan.
No 3. Harta lain dengan skema sesuai kebutuhan. Ini yang biasanya disampaikan oleh Perencana Keuangan konvensional.
Skema-skema investasi tersebut juga sangat bagus untuk MENJAGA HARI TUA kita. Bahkan INVESTASI ilmu dan keahlian juga merupakan amalan yang sangat potensial mendatangkan kaya harta di hari tua.
Dimanakah letak Cicil Emas? Jawab: posisi CICIL EMAS ada di HUTANG.
Dan, dimanakah letak Tabungan/Deposito? Jawab: posisi TABUNGAN/DEPOSITO ada di SAVING.
Satu-satunya keterkaitan antara Cicil Emas dengan investasi adalah bahwa Cicil Emas itu Hutang beli emas yang merupakan sarana Investasi. Itu saja.
Lebih utama mana antara HUTANG dengan SAVING? Jawaban spontan saya: Lebih utama saving.
Nah, bagaimana dengan URGENSI itung2an yang saya sampaikan? Jawaban saya: itu hanyalah itung2an matematis yang KEBETULAN ternyata dibanding CICIL EMAS, lebih menguntungkan SAVING. Jadi, dari sisi esensi SAVING itu lebih utama dibanding HUTANG, ternyata dalam case tersebut, secara matematis juga lebih menguntungkan SAVING. Poin saya di sini: usahakan beli emas TUNAI.
Saran saya: kalau punya kelebihan harta uang, investasikan di sektor riil yang bisa mendatangkan keuntungan eksponensial, serta MEMBERI MANFAAT KEPADA ORANG LAIN. Ingat: khoirun naas anfa’uhum lin naas, artinya “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lain)”.
Kalaupun investasi di sektor riil secara matematis rugi, pasti akan berkah. Saya gak akan bahas esensi berkah disini. Intinya: kalau sudah berkah, MINIMAL kekayaan hati akan berlimpah. Rezeki tak terduga juga akan datang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar